Luncurkan Program Reboisasi Hutan Mangrove, PELNI Ajak Semua Pihak Lakukan Reboisasi

Luncurkan Program Reboisasi Hutan Mangrove, PELNI Ajak Semua Pihak Lakukan Reboisasi

isinergiindonesia.co.id – PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) bekerja sama dengan Sinergi Indonesia, meluncurkan program Reboisasi Hutan Mangrove yang diselenggarakan di Kepuluan Seribu, DKI Jakarta pada 2021 yang lalu.

Program ini terus berjalan hingga di tahun 2022. Bahkan, pemeliharaan 10.000 pohon mangrove bantuan PT PELNI, sampai di 2023 ini masih terus dilakukan oleh relawan dan pemerhati lingkungan setempat.

Atas peluncuran program ini, PT PELNI mengajak semua pihak untuk lakukan reboisasi.

Tujuan Reboisasi Hutan Mangrove PT PELNI

Sebagai perusahaan dengan core business berbasis keluatan, PT PELNI menyadari bahwa program pelestarian ekosistem laut sangat penting dilakukan.

Tujuan utama dari reboisasi hutan mangrove adalah untuk memulihkan ekosistem yang rusak dan mengembalikan fungsinya sebagai penyedia habitat bagi berbagai jenis satwa liar, pengendali erosi, dan penyaring air.

Selain tujuan di atas, Program Reboisasi Hutan Mangrove yang berkelanjutan akan menciptakan generasi penyelamat lingkungan di masa yang akan datang.

PELNI berharap, semakin banyak masyarakat, khususnya generasi muda, yang peduli dengan kelestarian hutan mangrove.

Ini karena hutan mangrove merupakan ekosistem yang sangat unik dan penting bagi kelangsungan hidup banyak jenis satwa serta manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.

Pahami Dampak Kerusakan Hutan Mangrove

Program Reboisasi Hutan mangrove ini dilaksanakan oleh PT PELNI dengan menyadari beberapa dampak kerusakan hutan mangrove.

Dampak negatif ketika hutan mangrove rusak, antara lain:

1. Perubahan Iklim

Hutan mangrove memiliki peran penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu menstabilkan iklim.

Kerusakan hutan mangrove dapat mengurangi kapasitas hutan untuk menyerap karbon dan mengurangi kontribusi hutan mangrove dalam pengendalian perubahan iklim.

2. Kerusakan Ekosistem

Hutan mangrove merupakan habitat yang penting bagi berbagai jenis satwa liar, seperti ikan, udang, burung, dan reptil.

Kerusakan hutan mangrove dapat menyebabkan kehilangan habitat dan menurunkan keberlangsungan spesies yang bergantung pada hutan mangrove.

3. Erosi

Pohon-pohon mangrove memiliki akar yang kuat yang dapat menahan tanah dan mencegah erosi.

Kerusakan hutan mangrove dapat menyebabkan erosi yang lebih besar di daerah pantai yang rawan erosi.

4. Banjir

Hutan mangrove dapat membantu mengurangi banjir dengan menyaring air dan mengurangi arus air yang kuat. Kerusakan hutan mangrove dapat menyebabkan banjir yang lebih besar.

Bagaimana Upaya Memperbaiki Mangrove yang Telah Rusak?

Selain reboisasi, beberapa upaya yang dapat disarankan oleh PT PELNI guna memperbaiki mangrove yang telah rusak, di antaranya:

1. Pembersihan Hutan Mangrove

Pembersihan hutan mangrove yang rusak dapat dilakukan dengan cara membersihkan sampah yang ada di hutan mangrove dan menghilangkan jenis tanaman yang tidak diinginkan yang dapat menghambat perkembangan mangrove.

2. Pengelolaan Hutan Mangrove Berkelanjutan

Pengelolaan hutan mangrove yang berkelanjutan dapat dilakukan dengan cara mengatur aktivitas yang dilakukan di hutan mangrove seperti perikanan, penebangan hutan, serta pengambilan kayu sesuai dengan kapasitas hutan dan teknik yang sesuai.

Perlu juga menggalakkan edukasi tentang pentingnya hutan mangrove bagi lingkungan dan masyarakat.

3. Restorasi Hutan Mangrove

Restorasi hutan mangrove meliputi proses pemulihan atau pengembalian fungsionalitas ekosistem hutan yang rusak atau hilang.

Hal ini dilakukan dengan cara menanam pohon mangrove, mengelola habitat dan ekologi sekitar, serta mengelola sumber daya yang ada di dalam hutan.

4. Penelitian dan Monitoring

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi hutan mangrove saat ini dan untuk melakukan evaluasi program reboisasi yang dilakukan.

Penelitian yang dilakukan dapat mencakup aspek biologi, ekologi, sosial, ekonomi dan manajemen yang ada di dalam hutan mangrove.

Langkah-Langkah dalam Pengelolaan Hutan Mangrove

Program reboisasi hutan mangrove yang diselenggarakan oleh PELNI diharapkan dapat direplikasi atau diaplikasikan di banyak tempat oleh semua masyarakat, termasuk penggiat lingkungan.

Berikut beberapa langkah-langkan dalam pengelolaan hutan mangrove yang dapat dilakukan:

1. Perencanaan

Langkah pertama dalam pengelolaan hutan mangrove adalah merencanakan pengelolaannya.

Perencanaan ini harus mencakup kondisi hutan mangrove saat ini, potensi dan ancaman yang ada, serta tujuan dan sasaran pengelolaan hutan mangrove.

2. Survei dan Inventarisasi

Langkah selanjutnya adalah melakukan survei dan inventarisasi hutan mangrove. Survei ini harus mencakup kondisi fisik, biologi, sosial, ekonomi, dan manajemen hutan mangrove.

3. Penentuan Zona

Setelah survei dan inventarisasi dilakukan, langkah selanjutnya adalah menentukan zona-zona di dalam hutan mangrove. Zona-zona ini harus mencerminkan kondisi, potensi, dan ancaman yang ada di hutan mangrove.

4. Pengelolaan Sumber Daya

Langkah selanjutnya adalah mengelola sumber daya yang ada di dalam hutan mangrove. Ini harus dilakukan dengan cara yang berkelanjutan dan sesuai dengan kapasitas hutan mangrove.

5. Monitoring dan Evaluasi

Selanjutnya adalah melakukan monitoring dan evaluasi pengelolaan hutan mangrove. Monitoring dilakukan untuk mengetahui kondisi hutan mangrove saat ini dan evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi program pengelolaan yang dilakukan.

6. Pendidikan dan Komunikasi

Selain itu, dalam pengelolaan hutan mangrove juga penting dilakukan pendidikan dan komunikasi terkait pentingnya hutan mangrove bagi lingkungan dan masyarakat.

Pendidikan ini ditujukan kepada masyarakat setempat, serta para pemangku kepentingan lainnya.

Simpulan

Program Reboisasi Hutan Mangrove yang diselenggarakan oleh PT PELNI sangat penting karena dapat membantu memulihkan ekosistem yang rusak dan mengembalikan fungsinya sebagai penyedia habitat bagi berbagai jenis satwa liar, pengendali erosi, dan penyaring air.

Reboisasi hutan mangrove akan meningkatkan kualitas lingkungan, mengurangi erosi, melindungi satwa liar yang terancam punah, memperbaiki ekonomi masyarakat setempat, serta melindungi daratan dari badai dan genangan air.

Oleh karena itu, reboisasi hutan mangrove sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan lingkungan.